PENGETAHUAN DAN SIKAP PETANI TENTANG PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DALAM PENYEMPROTAN PESTISIDA DI DESA BAMBALO KECAMATAN TOJO BARAT KABUPATEN TOJO UNA-UNA
Abstract
Penyemprotan pestisida yang tidak memenuhi aturan akan mengakibatkan banyak dampak, diantaranya dampak kesehatan bagi manusia yaitu timbulnya keracunan pada petani. Penduduk desa Bambalo sebagian besar bekerja sebagai petani. Data dari Puskesmas Matako bahwa tahun 2017 terdapat 3 kasus petani yang mengalami alergi karena keracunan pestisida, tahun 2018 terdapat 8 kasus mengalami pneumonia. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari petugas penyuluh pertaniaan pada wilayah kerja di Desa Bambalo, Masih banyak petani yang tidak menggunakan APD pada saat melakukan pencampuran dan penyemprotan tanaman. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengetahuan dan sikap petani tentang penggunaan Alat Pelindung Diri dalam Penyemprotan Pestisida di Desa Bambalo Kecamatan Tojo Barat Kabupaten Tojo Una-Una. Jenis penelitian adalah deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah. Pengetahuan dan sikap. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisa data dengan menggunakan analisis univariat. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh kk berjumlah 28 orang. Hasil penelitian menunjukan dari dari 28 petani menunjukan lebih banyak dengan kategori yang mempunyai pengetahuan baik tentang penggunaan APD yaitu 50 % dan kategori terkecil yaitu pengetahuan kurang sebanyak 7,1%. Sedangkan sikap lebih banyak dengan kategori yang mempunyai sikap Baik tentang penggunaan APD yaitu 60,7 % dan kategori terkecil yaitu sikap cukup sebanyak 39,3%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Pengetahuan dan sikap petani tentang penggunaan APD di Desa Bambalo Kecamatan Tojo Barat Kabupaten Tojo Una-Una sudah baik. Disarankan bagi petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Matako dan kantor pertanian untuk meningkatkan promosi mengenai pentingnya APD pada petani untuk mencegah keracunan pada pestisida.