HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENDAPATAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOSARARA KECAMATAN TATANGA PALU SELATAN
Abstract
Stunting atau pendek adalah suatu kondisi yang menggambarkan status gizikurang yang memilikisifat kronis pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak. Berdasarkan hasil wawancara pada 3 orang ibu balita, mengatakan bahwa saat ini angka stunting termasuk tinggi, pola asuh ibu bukan menjadi salah satu factor penyebab stunting, tetapi factor social ekonomi juga berpengaruh. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui Hubungan Karakteristik Dan Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah KerjaPuskesmasNosarara. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan metode case-control. Jenis data menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariate. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu balita di Puskesmas Nosarara Kecamatan Tatanga Palu Selatan berjumlah 155 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 28 responden case dan 28 control, sehingga total sampel yaitu 56 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas sosial ekonomi responden dengan kategori rendah sebanyak 33 orang (58,9%), keadaan gizi anak dengan kategori stunting sebanyak 26 orang (78,8%), dan tinggi berjumlah 23 orang (41,1), keadaan gizi anak dengan kategori tidak stunting sebanyak 21 orang (91,3%) dengan p value 0.026 yang berarti p ≤ 0,05. Kesimpulan Ada Hubungan Karakteristik Dan Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Nosarara Kecamatan Tatanga Palu Selatan. Saran Diharapkan penelitian ini dapat menjadi reverensi di perpustakaan dalam pengembangan ilmu tentang kesehatan masyarakat, Bagi Puskesmas Nosarara diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang di berikan khususnya dalam pelayanan peningkatan penurunan angka stunting di Puskesmas Nosarara