HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN STATUS IMUNISASI DASAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DESA TONUSU KECAMATAN PAMONAPUSELEMBA KABUPATEN POSO
Abstract
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia dan merupakan penyakit yang sangat sering dijumpai penyebab kematian paling tinggi pada Balita (Hartono, 2016). ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14 hari yang mengenai struktur saluran diatas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagaian saluran atas dan bawah secara stimulan atau berurutan (Pitriani, 2020). Berdasarkan data dari Puskesmas Tonusu penyakit ISPA merupakan urutan pertama dari 10 penyakit terbesar sebesar 1.042 kasus dan diikuti penyakit lain yaitu Hipertensi sebesar 587, Gastritis sebesar 478 kasus, Diabetes Melitus sebesar 422 kasus, Osteoatritis sebesar 317 kasus, Ruda paksa sebesar 215 kasus, Bronkhitis sebesar 114 kasus, Mialgia sebesar 112 kasus, Farengitis akut sebesar 89 kasus, Dermatitis sebesar 79 kasus.Penyakit ISPA tersebut banyak terjadi pada anak balita dan Desa Tonusu merupakan Desa Wilayah Kerja Puskesmas Tonusu yang kasus ISPA pada balitanya lebih banyak dari pada Desa lain yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Tonusu yaitu pada tahun 2020 berjumlah 232 orang, tahun 2021 berjumlah 197orang. Jumlah balita yang ada di Desa Tonusu yaitu 163 orang dan dari jumlah balita ini, dari bulan Januari-Maret 2022 jumlah ISPA pada balita berjumlah 18 orang. Hasil wawancara peneliti tanggal 14 April 2022 dengan Bidan di Puskesmas Tonusu terjadinya ISPA pada balita dapat dipengaruhi oleh pemberian ASI Eksklusif yang tidak sampai 6 bulan dan riwayat pemberian Imunisasi yang tidak lengkap. Berdasarkan Data cakupan ASI Eksklusif dan riwayat pemberian Imunisasi di Puskesmas Tonusu belum mencapai target yaitu 85%. Pemberian ASI esksklusif tahun 2020 sebanyak 45,6% dan tahun 2021 52,9%. Sedangkan cakupan imunisasi dasar yaitu tahun 2020 sebanyak 76,8% dan tahun 2021 sebanyak 72,6% (Puskesmas Tonusu, 2020).