FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PETUNASUGI KECAMATAN BOLANO LAMBUNU KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Abstract
Penyakit diare pada anak masih menjadi masalah global. Dalam hal ini factor ibu berperan sangat pelik, dikarenakan ibu adalah sosok yang paling dekat dengan balita. Namun masih banyak ibu yang belum cukup mampu memberikan penanganan yang baik, hal ini disebabkan pengetahuan tentang penanganan diare sehingga mempengaruhi sikap ibu serta riwayat pemberian ASI Eksklusif. Petunasugi merupakan Desa yang paling tinggi kasus diare diantara Wilayah kerja Puskesmas Lambunu lainnya yaitu tahun 2020 sebanyak 72 kasus dan tahun 2021 dari Bulan Januari-April 27 kasus. Cakupan Pemberian ASI Ekslusif di Desa Petunasugi tahun 2019 sebesar 57,3% dantahun 2020 sebesar 56,6%. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Desa Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu Kabupaten Parigi Moutong Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel dalam penelitian adalah independen yaitu pemberian pengetahuan, sikap dan pemberian ASI Eksklusif, variabel dependen yaitu diare. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Analisis data dengan menggunakan analisis univariat dan bivariate menggunakan ujichi-square. Populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 54 orang ibu yang terdiridari 27 ibu yang mempunyai balita menderita diare dan 27 yang tidak diare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu dengan dengan diare pada balita nilai p-value = 0,023 (p < 0,05), ada hubungan sikap ibu dengandiare pada balita p-value = 0,006 (p < 0,05) dan ada hubungan riwayat pemberian ASI Eksklusif dengandiare pada balita p-value = 0,000 (p < 0,05) Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengetahuan ibu, sikap ibu dan riwayat pemberian ASI Eksklusif dengan diare pada balita.Disarankan bagi ibu-ibu yang ada di Desa Petunasugi untuk tetap aktif mengikuti penyuluhan kesehatan yang berkaitan diare agar dapat mencegah penyakit diare agar tidak terjadi pada balita.