HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN STATUS GIZI BALITA
Abstract
Sasaran pembangunan kesehatan tahun 2025 adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, salah satu indikatornya dengan menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita. Pada pemantauan status gizi tahun 2017, Persentase Nasional Balita yang mengalami gizi buruk sebanyak 3,80% dan gizi kurang 14%; sedangkan persentase Provinsi Sulawesi Tengah lebih tinggi dari angka nasional yaitu 6,2 % dan 19,90%. Kabupaten Sigi menduduki peringkat kelima terbesar dari 13 kabupaten di Sulawesi Tengah, untuk kategori balita gizi buruk (42 kasus). Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan riwayat pemberian ASI ekslusif dengan status gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Palolo. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain case control. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2018 di Wilayah Kerja Puskesmas Palolo. Target populasi yaitu anak usia 1 – 5 tahun dengan kasus gizi kurang.Total sampel berjumlah 50 balita. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, yang terbagi atas 25 balita untuk grup kasus dan 25 balita untuk grup kontrol. Hasil analisis univariat menunjukan pada grup kasus terdapat 6 balita(24%) yang memiliki riwayat pemberian ASI ekslusif dan 19 balita(76%) tidak; pada grup kontrol terdapat 20 balita (80%) yang memiliki riwayat pemberian ASI ekslusif dan 5 balita (20%) tidak. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa nilai P dari hubungan riwayat pemberian ASI ekslusif dengan status gizi balita tahun adalah 0,000 dengan OR 12,667. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar balita pada grup kasus (yang mengalami status gizi di bawah garis merah), tidak memiliki riwayat konsumsi ASI ekslusif. Saran, kiranya para petugas kesehatan setempat untuk menyusun rencana strategis terkait promosikepada seluruh kalangan usia di desa Palolo,tentang pentingnya pemberian ASI pada Balita.