EVALUASI PENERAPAN STANDAR MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RUMAH SAKIT BULUYE NAPOAE MOUTONG

  • Diah Fitri Purwaningsih Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya
Keywords: Keperawatan Profesional, MPKP, dan Standar Model Praktik

Abstract

Penerapan Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) merupakan salah satu metode dalam pelayanan keperawatan yang menjadi suatu sistem yang terukur. MPKP telah menjadi tolak ukur dan dilaksanakan di beberapa negara khususnya di dalam rumah sakit khususnya di indonesia, Penerapan MPKP merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan keperawatan yang berkualitas, model praktik keperawatan profesional menjadikan kualitas sebagai nilai dasar dalam kinerja perawat melalui penerapan asuhan keperawatan yang terstandar, MPKP telah diterapkan di berbagai rumah sakit di indonesia, tidak terkecuali di Rumah sakit Buluye Napoae, saat ini komitmen terhadap penerapan MPKP belum mencerminkan praktik pelayanan yang profesional, di mana aktivitas perawatan belum sepenuhnya berorientasikan pada pemenuhan kepuasan pasien di Rumah Sakit Buluye Napoae, sehingga pelaksanaan evaluasi menjadi penting untuk di lakukan. Penelitian ini dilakukan menggunakan jenis Kuantitatif, rancangan penelitian dengan model deskriptif. Dilaksanakan pada bulan Agustus 2021 di Rumah Sakit Buluye Napoae Moutong. Variabel penelitian yaitu Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) dengan ketentuan hasil ukur: Kurang Baik, apabila skor jawaban responden kurang dari nilai median (19) jawaban pada kuesioner, dan Baik apabila skor jawaban responden lebih dari atau sama dengan nilai median (19) jawaban pada kuesioner. Populasi dalam berjumlah 69 orang perawat Rumah Sakit Buluye Napoae. Sampel sebanyak 30 orang, ditentukan menggunakan teknik perhitungan atau rumus Slovin. Hasil penelitian ini bahwa dari 31 orang perawat yang menjadi responden di RSUD Buluye Napoae, terdapat 58,1% perawat yang belum menerapkan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) secara maksimal, sedangkan 41,9% lainnya telah dianggap dapat melakukan MPKP dengan baik). Kesimpulan penelitian ini yaitu jumlah perawat sebagian besar masih memiliki usia produktif antara 25-35 tahun dengan distribusi sebesar 77,4%, dan yang tidak mampu dan kurang memahami pelaksanaan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) secara maksimal sebanyak 41,9%. Perawat merasa bahwa pemberian perhatian secara intents kepada pasien tidak harus di berikan, dan secara manajerial perawat juga merasa rendahnya tingkat pengawasan terhadap kinerja mereka dan kurangnya dukungan kesempatan dan peluang serta dukungan fasilitas untuk mengikuti pelatihan dan atau pendidikan

Published
2022-07-31