MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT BULUYE NAPOA’E KECAMATAN MOUTONG

  • Freny Ravika Mbaloto Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya
Keywords: Mutu, Pelayanan Keperawatan, Rawat Inap

Abstract

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Rumah Sakit Buluye Napoa’e merupakan salah satu rumah sakit di daerah Kabupaten Parigi Moutong, agar tetap menjadi pilihan masyarakat dalam menangani masalah kesehatan pasien Rumah Sakit Buluye Napoa’e harus tetap memperhatikan mutu pelayanan yang di sediakan untuk menjaga kualitasnya agar terbentuk citra yang baik di masyarakat. Perawat merupakan slah satu sumber daya manusia terbesar dalam organisasi kesehatan dan memiliki dampak besar pada kualitas mutu perawatan dan kepuasan pasien. Pelayanan yang efektif dan profesional merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka peningkatan mutu di rumah sakit. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan penelitian yang berjenis kuantitatif dengan model pendekatan deskriptif. Dilaksanakan di Rumah Sakit Buluye Napoa’e Kabupaten Moutong pada bulan Agustus 2021. Variabel dalam penelitian ini adalah “Mutu Pelayanan Keperawatan” di Rumah Sakit Buluye Napoa’e dengan menilai dimensi Tangibles dengan hasil ukur Kurang Baik, jika total skor jawaban responden kurang dari atau sama dengan nilai median (3) jawaban kuesioner dan Baik jika total skor jawaban responden lebih dari atau sama dengan nilai median (3) jawaban kuesioner. Dimensi Responsiveness dengan hasil ukur Kurang Baik, jika total skor jawaban responden kurang dari atau sama dengan nilai median (2) jawaban kuesioner dan Baik, jika total skor jawaban responden lebih dari nilai Median (2) jawaban kuesioner. Dimensi Assurance dengan hasil ukur Kurang Baik, jika total skor jawaban responden kurang dari atau sama dengan nilai median (3) jawaban kuesioner dan Baik, jika total skor jawaban responden lebih dari nilai median (3) jawaban kuesioner. Dimensi Reliability dengan hasil ukur Kurang Baik, jika total skor jawaban responden kurang dari atau sama dengan nilai median (3) jawaban kuesioner dan Baik, jika total skor jawaban responden lebih dari nilai median (3) jawaban kuesioner. Dimensi Empathy dengan hasil ukur Kurang Baik, jika total skor jawaban responden kurang dari atau sama dengan nilai median (3) jawaban kuesioner dan Baik, jika total skor jawaban responden lebih dari nilai median (3) jawaban kuesioner. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pasien yang di rawat di Rumah Sakit Buluye Napoa’e pada bulan Juli-Agustus yang berjumlah 61 orang, dengan sampel 35 Orang pasien ditentukan menggunakan rumus estimasi proposi. Hasil penelitian ini bahwa terdapat 5 dimensi dalam mutu pelayanan keperawatan kepada pasien rawat inap di RSUD Buluye Napoa’e. dari 35 responden menilai dimensi Reliability kurang baik sebanyak 68,6%, dimensi Assurance kurang baik sebanyak 71,4%, dimensi Tangible kurang baik sebanyak 65,7%, dimensi Empathy krang baik sebanyak 60%, dan dimensi Responsiveness kurang baik sebanyak 62,9%. Kesimpulan penelitian ini TerdapatMutu pelayanan keperawatan dinilai dari sebagian responden kurang baik. Sebagian besar pasien menganggap bahwa perawat kurang profesional, serta sarana prasarana pengobatan tidak selalu tersedia pada saat dibutuhkan oleh pasien. Petugas perawat tidak melakukan kunjungan rutin sesuai jam kunjungan ruangan untuk mengontrol keadaan pasien

Published
2022-07-31