https://journal.stik-ij.ac.id/index.php/Jurnal_Pengmas_STIK_IJ_Palu/issue/feedJurnal Pengabdian Kepada Masyarakat STIK Indonesia Jaya2024-08-19T14:43:19+08:00Jumainjumainmain55@gmail.comOpen Journal Systems<p><img src="/public/site/images/admin/Cover_Terbaru_page-0001.jpg" width="224" height="290"></p> <p style="text-align: justify;">Ruang lingkup jurnal ini adalah seluruh kegiatan pelayanan publik di bidang kesehatan. Jurnal Pengabdian Masyarakat menerima kiriman dari seluruh Indonesia. Semua artikel yang diterima akan dipublikasikan secara publik dan akan tersedia gratis untuk semua pembaca dengan cakupan di seluruh dunia. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) STIK Indoesia Jaya Palu berisi tentang kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat pada bidang kesehatan masyarakat, kedokteran, keperawatan, kebidanan dan profesi kesehatan lainnya. Jurnal yang dikirimkan dapat ditulis dengan menggunakan bahasa indonesia serta melalui proses review untuk penerbitan jurnal. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini awal terbitan 2 kali dalam setahun pada bulan <strong>Juni dan Desember.</strong> Silakan kirimkan manuskrip anda sesuai dengan Template yang telah ditentukan.</p>https://journal.stik-ij.ac.id/index.php/Jurnal_Pengmas_STIK_IJ_Palu/article/view/252PENYULUHAN PENTINGNYA NUTRISI PADA IBU HAMIL DAN MENYUSUI DI 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DI DESA JONO OGE KECAMATAN BIROMARU KABUPATEN SIGI2024-07-19T11:07:09+08:00Niswa Salamungniswasalamung@gmail.comDiah Fitri Purwaningsihniswasalamung@gmail.comNi Ketut Elmiyantiniswasalamung@gmail.comNoviany Banne Rasimanniswasalamung@gmail.comHelmi Rumboniswasalamung@gmail.com<p>Masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) anak disebut juga dengan periode emas (golden periode), telah disepakati oleh para ahli di seluruh dunia sebagai saat yang terpenting dalam hidup manusia. Mengutip buku "1000 Hari Pertama Kehidupan" (2018) oleh Tuti Meihartati, dkk, masa 1000 hari pertama kehidupan dimulai sejak dari fase kehamilan ibu (270 hari) hingga anak berusia 2 tahun (730 hari). Sejak saat perkembangan janin di dalam kandungan 270 hari hingga ulang tahunnya ke-2 tahun kecerdasaan anak akan ditentukan. Resiko dari tidak dipenuhinya asupan nutrisi dalam 1000 hari pertama kehidupan anak, meliputi: Mengidap penyakit tidak menular atau kronis pada organ tubuh. Jika di ginjal, anak akan menderita gangguan ginjal. Jika di pankreas, anak berisiko menderita penyakit diabe-tes tipe; Jika di jantung, anak berisiko menderita penyakit jantung ; Otak akan mengalami hambatan pertumbuhan dan perkembangan kognitif, sehingga kurang cerdas dan kompetitif. Pertumbuhan badan terganggu, sehingga berisiko stunting atau kerdilSetelah dilakukan penyuluhan dan simulasi, masyarakat mengetahui pentingnya nutrisi pada ibu hamil dan menyusui di 1000 HPK di desa Jono Oge Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi</p>2024-07-19T11:06:08+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat STIK Indonesia Jayahttps://journal.stik-ij.ac.id/index.php/Jurnal_Pengmas_STIK_IJ_Palu/article/view/260PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA-SISWI TENTANG NARKOBA DI SMA NEGERI 1 SIGI2024-08-07T09:45:05+08:00Veni Mornalita Kolupeveny_manik@gmail.comNiluh Desy Purnamasasiveny_manik@gmail.comNi Kadek Arminiveny_manik@gmail.comSudirmanveny_manik@gmail.com<p>Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA merupakan salah satu upaya untuk membantu individu menghindari memulai atau mencoba menyalahgunakan narkoba, dengan menjalani cara dan gaya hidup sehat, serta mengubah kondisi kehidupan yang membuat individu mudah terjangkit penyalahgunaan napza. Sekolah merupakan salah satu tempat yang dapat terjadinya peredaran napza. Penyalahgunaan napza pada siswa terjadi diakibatkan beberapa faktor seperti faktor eksternal, faktor internal dan zat kandungannya.Diketahuinya pengetahuan dan sikap siswa/siswi tentang Narkoba di SMA Negeri 1 Sigi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang hanya menggambarkan atau memaparkan tiap variabel tanpa menganalisa hubungan antar variabel. Data hasil penlitian disajikan dalam bentuk deskriptif agar pembaca dapat memahami data tersebut dengan mudah. Populasi dan sampel yaitu 34 responden. Hasil penelitian yang sudah dilakukan menunjukan pengetahuan kurang sebanyak 23,52%, cukup sebanyak 35,1% dan baik sebanyak 33,3%. Sedangkan sikap kurang sebanyak 11,76%, cukup sebanyak 50% dan baik sebanyak 38,23%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pengetahuan lebih banyak yang cukup se- dangkan sikap lebih banyak yang baik tentang seks bebas di SMPN 25 Sigi. Saran kepada pihak Sekolah agar dapat melaksanakan program bimbingan dan konseling disekolah, bahwasannya layanan informasi juga berpengaruh terhadap meningkatnya pemahaman tentang bahaya narkoba</p>2024-06-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat STIK Indonesia Jayahttps://journal.stik-ij.ac.id/index.php/Jurnal_Pengmas_STIK_IJ_Palu/article/view/273SOSIALISASI BATAS USIA PERNIKAHAN SEBAGAI LANGKAH AWAL PENCEGAHAN STUNTING DI SMP NEGERI 27 SIGI2024-08-19T14:43:19+08:00Andi Nur Indah Sarisari.idm@gmail.comNur Aliahsari.idm@gmail.com<p>Banyak kalangan, bahkan negara, tidak menganjurkan pernikahan dini karena sejumlah dampak yang berisiko bisa terjadi. Apalagi<br>kalau ternyata pernikahan itu merupakan sebuah paksaan. Batas umur menikah ternyata bertujuan untuk melindungi kesehatan calon<br>pengantin pada usia yang masih muda. Stunting merupakan sebuah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi<br>dalam waktu yang cukup lama, hal ini menyebabkan adanya gangguan di masa yang akan datang yakni mengalami kesulitan dalam<br>mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Sasaran pada kegiatan ini adalah semua siswa di SMP Negeri 27 Sigi. Kegiatan ini<br>bertujuan untuk memberikan edukasi Kesehatan tentang pentingnya menikah pada usia yang cukup sebagai Langkah awal pencegahan<br>stunting</p>2024-06-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat STIK Indonesia Jaya